Senin, 22 November 2010

Janganlah Komputer Seperti Buku Stensilan Porno

KOMPAS IMAGES/DHONI SETIAWAN
Pengunjung menghadiri pembukaan pameran komputer Indocomtech 2010 di Balai Sidang Jakarta, Rabu (3/11/2010). Panitia menargetkan 200 ribu pengunjung selama pameran yang berlangsung hingga Minggu (7/11/2010).
JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Basuki Yusuf Iskandar meminta semua anggota Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) untuk melengkapi komputer yang dijualnya dengan software antipornografi. Tak tanggung-tanggung, Basuki meminta asosiasi tak hanya berjanji saja.
"Dalam waktu dekat ini, kita ketemu saja. Langsung tanda tangan MoU konkret," katanya ketika membuka pameran komputer Indocomtech di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (3/11/2010). Indocomtech adalah pameran komputer terbesar di Indonesia, dan juga Asia Tenggara, dan diikuti 300 peserta dan ditargetkan dihadiri 200.000 pengunjugn selama lima hari.
Dikatakan Basuki, komputer yang terkoneksi dengan internet tak ubahnya buku pintar. Penggunanya dapat memeroleh informasi apa pun dari komputer tersebut. Namun, kadang kala internet, kata Basuki, bersifat distortif dan distraktif. Maksudnya, pada banyak situs, kerap terselip link yang dapat membawa pengguna ke laman berkonten pornografi.
"Jadi, pengguna harus dilindungi. Jangan sampai, penjual komputer seperti penjual buku-buku stensilan porno," kata Basuki. "Kita harus berkontribusi untuk memastikan bahwa internet digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat. Jangan sampai ekonomi kita maju, tapi moral kita keropos," tegas Basuki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar